Jumat, 20 Januari 2017

PENGERTIAN KURIKULUM

Kegiatan Komunitas Pajappa Bangkeng ketika mengirim relawan ke sekolah yang jauh dari akses jalan poros. Dok. Pajappa Bangkeng
Istilah kurikulum (curriculum) berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu), dan pada awalanya digunakan dalam dunia olahraga. Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish  untuk memperoleh medali/penghargaan. Kemudia, pengertian tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pembelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.

Berdasarkan pengertian diatas, dalam kurkulum terkandung dua hal pokok, yaitu: (1) adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa dan (2) tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah. Dengan demikian implikasinya terhadap praktik pengajaran, yaitu setiap siswa harus menguasai seluruh mata pelajaran yang diberikan dan menempatkan guru dalam posisi yang sangat penting dan menentukan. Keberhasilan siswa ditentukan oleh seberapa jauh mata pelajaran tersebut dikuasainya dan biasanya disimbolkan dengan skor yang dperoleh setelah mengikuti suatu tes atau ujian.

Pengertian kurikulum seperti disebutkan di atas dianggap terlalu sempit atau sangat sederhana. Jika kita mempelajari buku-buku atau literature lainnya tentang kurikulum terutama yang berkembang di Negara-negara maju maka akan ditemukan banyak pengertian yang lebih luas da beragam. Istilah kurikulum pada dasarnya tidak hanya terbatas pada sejumlah mata pelajaran saja, tetapi mencakup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadinya. Bahkan Harold B.Alberty (1965) memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah (all of the activities that are provided for the students by the school). Sehingga kurikulum tidak dibatasi pada kegiatan di dalam kelas, tetapi mencakup juga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa di luar kelas.

Pendapat senada dan menguatkan pengertian tersebut dikemukakan oleh Saylor, Alexander, dan Lewis (1974) yang mengganggap kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa supaya belajar, baik dalam ruangan kelas, di halaman sekolah, maupun diluar sekolah. Selanjutnya, berdasarkan hasil pengumpulan informasi tentang kata kurikulum tahun 1916-1982 diperoleh beberapa pernyataan yang dapat dikembangkan sebagai definisi dari kurikulum.

Pengertian kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan. Dengan beragamnya pendapat mengenai pengertian kurikulum, maka secara teoretis kita agak sulit menentukan satu pengertian yang dapat merangkum semua pendapat.

Sumber

Tim Pengembangan MKDP Kurikulum & Pembelajaran. 2011. Kurikulum & Pembelajaran. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Univesitas Pendidikan Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar