Kamis, 10 Mei 2012

Mimpi di Semarang


Matahari baru saja menampakkan dirinya dari balik jendela Pesawat Lion Air yang aku tumpangi. Siluet yang tercipta karena pantulan di dinding pesawat sangat indah. Ditambah dengan awan putih yang begitu manis karena terpaan matahari.

Tepatnya hari itu adalah Jumat 4 Mei 2012, aku mengimplementasikan mimpiku untuk niat belajar radio ke Kota Semarang. Pesawat yang aku tumpangi transit di Bandara Juanda Surabaya. Dan, baru melanjutkan perjalanan setelah 3 jam lamanya aku menunggu bersama dengan teman seperjalananku. Mereka adalah Nur Hasni, Parni dan Andini Ristianingrum.

Untuk mencapai Semarang, kami menumpang di pesawat Wings Air dan akhirnya kami tiba di kota dengan makanan khas yang terkenal yakni Lumpia. Setiba disana kami disambut oleh panitia Workshop dan Pelatihan Radio Tingkat Nasional. Mereka adalah mahasiswa yang bergelut di dunia siaran tepatnya radio kampus MBS FM Fakultas Da’wah IAIN Walisongo Semarang. Bawaan kami yang agak banyak cukup merepotkan panitia yang menjemput kami dengan sepeda motor.

Hal pertama yang terlintas saat itu, adalah Semarang panas juga ya? Sebelumnya ketika kami tiba di Surabaya kami disambut dengan hujan. Dan, berbeda dengan Semarang dengan mataharinya yang garang. 


Menjelang sholat Jumat, aku samapai di tempat dimana menjadi hunian kami selama di Semarang. Dan untuk mengisi perut yang kosong bersama teman seperjalanan dan dipandu oleh Tin, kami beranjak untuk mengisi kampung tengah di kantin terdekat. Nasi Pecel menjadi pilihan kami sebagai pangan pertama di Semarang.

(bersambung)