Rabu, 17 November 2010

MK Studi Sosial


BAB I
PEMBAHASAN
A.    PRINSIP-PRINSIP PANCASILA
1.      PENGERTIAN PRINSIP
Pengertian prinsip adalah asas, kebenaran yang menjadi pokok dasar orang berpikir, bertindak dan sebagainya. Prinsip-prinsip penjelmaan pancasila yang telah mendapat mendapatkan persetujuan Bangsa Indonesia adalah :
a.       Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk Republik.
b.      Menjunjung tinggi hak asasi manusia dengan pangkal ide keselarasan antara individu dan masyarakat, yang bersumber pada sifat kodrat individu mahluk social sebagai kesatuan dan dwitunggal (bukna liberal).
c.       System politik atas dasar kesamaan kedudukan semua warga Negara dalam hukum dan pemerintahan (UUD 1945 Bab I pasal 27 ayat 1).
d.      System social budaya berdasarkan asas Bhinneka Tunggal Ika.
e.       System ekonomi yang disusun sebagai usaha bersama atas dasar kekeluargaan (UUD 1945 Bab IV pasal 33 ayat 1).
f.       System pembelaan negara berdasarkan hak dan kewajiban bagi semua warga Negara (UUD 1945 Bab XIII pasal 30 ayat 1).
g.      System pemerintahan demokrasi berdasarkan sendi-sendi).
h.      Supermasi MPR sebagai lembaga tinggi Negara.
i.        Pemerintahan bertanggung jawab pada rakyat.
j.        Pemerintah presidential.
k.      Pengawasan parlemen.
l.        Kekuasaan kehakiman yang bebas.
m.    Otonomi daerah (UUD 1945 Bab VI Pasal 18 UU No. 22 dan 25 Th, 1999).

2.      PRINSIP-PRINSIP YANG LAHIR DARI PERJUANGAN MENCAPAI, MEMPERTAHANKAN DAN MENGISI KEMERDEKAAN
Prinsip-prinsip yang lahir dari perjuangan mencapai, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan :
a.       Rasa senasib sepenangguangan dan rasa persatuan yang kuat.
b.      Mempertahankan dan mengembangkan kepribadian bangsa Indonesia yang berakar pada sejarah dan kebudayaan bangsa.
c.       Mengambil segi-segi positif dari kebudayaan bangsa lain yang bermanfaat untuk pembangunan bangsa dan Negara.
d.      Tri darma.
e.       Rasa kekeluargaan dan prinsip-prinsip hidup gotong royong.

B.     NILAI-NILAI PANCASILA
1.      PENGERTIAN NILAI
Menurut G. Moerdjanto CS (1992 :76), “Nilai adalah sesuatu yang penting sehingga menarik dan membangkitkan keaktifan manusia untuk mewujudkannya maka nilai itu Nampak sebagai tujuan dari tindakan manusia. Kita menganggap sesuatu nilai ada suatu dinamika afektif/sikap yang membuat kiata menilai objek tersebut sebagai bernilai. Objek yang berniali itu selaras dengan dinamika kita. Nilai itu bersifat imanen (ada didalam) dan subjektif, sebab menyangkut keselarasan dengan suatu sikap batin, dengan kecenderungan serta kehendak insane orang yang bersangkutan.
Nilai juga dapat dikatakan bersifat universal dan objektif karena dapat dijalankan dengan alas an yang masuk akal. Misalnya suatu nilai yang “saya” cita-citakan. Juga penting untuk hidup semua manusia. Yaitu bukan untuk hidup manusia yaitu bukan untuk “saya, melainkan juga untuk semua orang sejauh mereka adalah manusia. Nilai tampil sebagai sesuatu yang patut dikejar dan dijalankan oleh semua orang. 
2.      NILAI-NILAI PANCASILA PANCASILA
Nilai-nilai pancasila pancasila yang telah mendapat kesepakatan bangsa Indonesia (TAP II/MPR/1978) dapat diperinci sebagai berikut :
a.      Sila ketuhanan yang maha esa
1)      Percaya dan takwa terhadap tuhan yang maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannnya masing-masing menurut kemanusiaan yang adil dan beradap.
2)      Hormat menghoramati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup
3)      Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4)      Tidak memaksakan sesuatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
b.      Sila kemanusiaan yang adil dan beradap
1)      Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
2)      Saling mencintai sesame manusia
3)      Mengembangkan sikap tenggang rasa
4)      Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5)      Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
6)      Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7)      Berani  membela kebenaran dan keadilan
8)      Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagian dari seluruh umat manusia.
c.       Sila persatuan Indonesia
1)      Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentinagn dan keselamatan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2)      Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara.
3)      Cinta tanah air dan bangsa.
4)      Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
5)      Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang Ber-Bhineka tunggal ika.

d.      Sila kerakyatan
1)      Menngutamakan  kepentingan  orang lain.
2)      Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
3)      Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
4)      Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
5)      Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani luhur.
6)      Keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan YME, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
e.       Sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
1)      Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur  yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan .
2)      Bersikap adil.
3)      Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban .
4)      Menghormati hak-hak orang lain .
5)      Suka memberi pertolongan kepada lain.
6)      Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain .
7)      Tidak bersikap boros .
8)      Tidak bergaya hidup mewah.
9)      Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10)  Suka bekerja keras.
11)  Menghargai hasil karya orang lain.
12)  Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan social.
Pancasila sebagai system nilai dan mendorong manusia untuk mengusahakannya,sebab nilai mempunyai daya  tarik,daya dorong dalam manusia untuk melaksanakannya setelah orang mengambil keputusan,dan keputusan itu mewajibkan orang yang bersangkutan dalam suara hati nuraninya untuk mewujudkan supaya nilai-nilai pancasila itu dilaksanakan bagi tingkah laku manusia dalam mewujudkan nilai-nilai moral pancasila itu. 
C.    NILAI-NILAI UUD 1945
1.      Prolamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai penjelmaan filsafah dan pandangan hidup seluruh bangsa Indonesia yang tercermin dalam pembukaan UUD 1945.
2.      Lima sila dalam pancasila yang masing-masing merupakan nilai-nilai intrinsic yang abstrak umum universal tetap tidak berubah,terlepas dari perubahan dan perkembangan zaman dan kalimat-kalimatnya merupakan kesatuan bulat dengan susunan yang hierarchis-pramidal.
3.      Nilai-nilai yang terkandung dalam pembangunan UUD 1945
a.       Negara kesatuan
Negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa Indonesia .Negara mengatasi segala faham golongan.Mengatasi segala faham perseorangan
b.      Tujuan Negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan.perdamaian abadi dan keadilan social
c.       Negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan.
d.      Negara berdasar atas asas ketuhanan yang maha esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
e.       Negara yang merdeka dan berdaulat.
f.       Anti penjajahan,karena penjajahan tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan


BAB II
KESIMPULAN
Pengertian prinsip adalah asas, kebenaran yang menjadi pokok dasar orang berpikir, bertindak dan sebagainya. Prinsip-prinsip penjelmaan pancasila yang telah mendapat mendapatkan persetujuan Bangsa Indonesia.
Menurut G. Moerdjanto CS (1992 :76), “Nilai adalah sesuatu yang penting sehingga menarik dan membangkitkan keaktifan manusia untuk mewujudkannya maka nilai itu Nampak sebagai tujuan dari tindakan manusia. Kita menganggap sesuatu nilai ada suatu dinamika afektif/sikap yang membuat kiata menilai objek tersebut sebagai bernilai. Objek yang berniali itu selaras dengan dinamika kita. Nilai itu bersifat imanen (ada didalam) dan subjektif, sebab menyangkut keselarasan dengan suatu sikap batin, dengan kecenderungan serta kehendak insane orang yang bersangkutan.
Nilai-nilai pancasila pancasila yang telah mendapat kesepakatan bangsa Indonesia (TAP II/MPR/1978) dapat diperinci sebagai berikut :
1.      Sila ketuhanan yang maha esa
2.      Sila kemanusiaan yang adil dan beradap
3.      Sila persatuan Indonesia
4.      Sila kerakyatan
5.      Sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila sebagai system nilai dan mendorong manusia untuk mengusahakannya,sebab nilai mempunyai daya  tarik,daya dorong dalam manusia untuk melaksanakannya setelah orang mengambil keputusan,dan keputusan itu mewajibkan orang yang bersangkutan dalam suara hati nuraninya untuk mewujudkan supaya nilai-nilai pancasila itu dilaksanakan bagi tingkah laku manusia dalam mewujudkan nilai-nilai moral pancasila itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar