Jumat, 22 April 2011

Sebuah Kisah Untuk Dilirik

Terkadang aku berpikir kalau aku terlalu sulit untuk dipahami dan aku terlalu mudah memahami seseorang. Aku masih mencari sesuatu yang aku tidak tahu seperti apa dan dimana aku bisa menemukannya. Saat ini aku masih berpikir jiwaku masih dikuasai oleh seribu ambisi. Namun saat tertentu aku begitu terpikat dengan hidup seseorang dan apalah itu yang membuatku berpikir untuk jadi yang lebih baik.

Hingga sampai detik ini aku masih berpikir untuk menjadi Lina yang ku mau. Walaupun pada akhirnya aku tidak bisa berdiri sendiri menatap matahari. Dan semakin aku memaksakan diriku aku semakin lemah. Dan saat aku menebar senyum palsu itu, tetesan darah luka itu makin deras.

Aku tahu aku tak begitu tegar, tapi aku tidak tahu dimana aku bisa bersandar agar aku tegar. Rasa kepemilikan hati sendiri yang membuatku tak ingin berbagi sedih dengan siapapun. dan bukan hanya itu, aku tidak bisa mempercayai orang lain untuk berbagi sedih ini. Kehilangan seseorang karena kelalaianku menjadikanku orang yang paling lemah.

Ku langkahkan kakiku menyusuri sepanjang pantai Losari. Mencari secercah ketenangan untuk hati. Ku cari kerikil atau apalah yang bisa ku gunakan untuk mengekspresikan jiwaku yang ingin memberontak.Untuk jiwa yang pergi meninggalkanku...

Makassar 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar