Matahari baru saja menampakkan dirinya dari
balik jendela Pesawat Lion Air yang aku tumpangi. Siluet yang tercipta karena
pantulan di dinding pesawat sangat indah. Ditambah dengan awan putih yang
begitu manis karena terpaan matahari.
Tepatnya hari itu adalah Jumat 4 Mei 2012, aku
mengimplementasikan mimpiku untuk niat belajar radio ke Kota Semarang. Pesawat yang
aku tumpangi transit di Bandara Juanda Surabaya. Dan, baru melanjutkan
perjalanan setelah 3 jam lamanya aku menunggu bersama dengan teman
seperjalananku. Mereka adalah Nur Hasni, Parni dan Andini Ristianingrum.
Untuk mencapai Semarang, kami menumpang di
pesawat Wings Air dan akhirnya kami tiba di kota dengan makanan khas yang
terkenal yakni Lumpia. Setiba disana kami disambut oleh panitia Workshop dan
Pelatihan Radio Tingkat Nasional. Mereka adalah mahasiswa yang bergelut di
dunia siaran tepatnya radio kampus MBS FM Fakultas Da’wah IAIN Walisongo
Semarang. Bawaan kami yang agak banyak cukup merepotkan panitia yang menjemput
kami dengan sepeda motor.
Hal pertama yang terlintas saat itu, adalah
Semarang panas juga ya? Sebelumnya ketika kami tiba di Surabaya kami disambut
dengan hujan. Dan, berbeda dengan Semarang dengan mataharinya yang garang.
Menjelang sholat Jumat, aku samapai di tempat dimana menjadi hunian kami selama di Semarang. Dan untuk mengisi perut yang kosong bersama teman seperjalanan dan dipandu oleh Tin, kami beranjak untuk mengisi kampung tengah di kantin terdekat. Nasi Pecel menjadi pilihan kami sebagai pangan pertama di Semarang.
(bersambung)